MGMP Bahasa Inggris Tingkat-Kota Sukabumi

Pelatihan Program PKB MGMP Bahasa Inggris Kota Sukabumi

Lokakarya Assemblr EDU

Lokakarya Kampus Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta

Hari Guru Nasional (HGN)

Panitia Hari Guru Nasional (HGN) Gedung MPR RI.

Minggu, 02 Februari 2025

Guru Harus Mempunyai Praktik Baik Digital???

Di era digital saat ini, integrasi teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam proses pembelajaran menjadi suatu keharusan bagi para pendidik. Guru dituntut untuk tidak hanya menguasai materi ajar, tetapi juga mampu memanfaatkan teknologi secara efektif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Hal ini sejalan dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah, yang menekankan pentingnya pemanfaatan TIK dalam pembelajaran.

Kompetensi digital bagi guru mencakup kemampuan dalam mencari, mengelola, dan menyampaikan informasi secara efektif menggunakan berbagai platform digital. Selain itu, guru juga harus mampu berkomunikasi dan berkolaborasi melalui media digital, serta memahami etika dalam penggunaan teknologi. Kemampuan ini penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang interaktif dan relevan dengan perkembangan zaman.

Pemerintah telah menetapkan standar kompetensi yang harus dimiliki oleh guru, termasuk dalam aspek digital. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru menyebutkan bahwa guru harus memiliki kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional. Dalam konteks era digital, kompetensi-kompetensi ini harus diintegrasikan dengan kemampuan memanfaatkan teknologi untuk pembelajaran.

Untuk mendukung pengembangan kompetensi digital guru, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah meluncurkan berbagai program pelatihan. Salah satunya adalah Program Pembelajaran Berbasis TIK (PembaTIK) yang bertujuan meningkatkan kemampuan guru dalam memanfaatkan teknologi dalam proses pembelajaran. Program ini diharapkan dapat menciptakan model pembelajaran yang inovatif sesuai dengan tuntutan abad ke-21 dan revolusi industri 4.0.

Implementasi praktik baik digital oleh guru tidak hanya meningkatkan efektivitas pembelajaran, tetapi juga mempersiapkan siswa untuk menghadapi tantangan di masa depan. Dengan memanfaatkan teknologi, guru dapat menyajikan materi ajar dengan cara yang lebih menarik dan interaktif, sehingga meningkatkan motivasi belajar siswa. Selain itu, penggunaan platform digital memungkinkan pembelajaran yang lebih fleksibel dan aksesibel bagi semua siswa.

Namun, tantangan dalam penerapan praktik baik digital masih ada, seperti keterbatasan infrastruktur teknologi di beberapa daerah dan kebutuhan akan pelatihan yang berkelanjutan bagi guru. Oleh karena itu, kerjasama antara pemerintah, institusi pendidikan, dan pihak terkait lainnya sangat penting untuk memastikan bahwa semua guru memiliki akses dan kemampuan untuk mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran.

Dengan memenuhi standar kompetensi digital yang ditetapkan dan menerapkan praktik baik digital dalam pembelajaran, guru berperan penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk memajukan pendidikan nasional dan mempersiapkan generasi muda yang kompeten di era digital.

Guru Harus Masuk Organisasi Profesi?

Guru merupakan salah satu profesi yang memiliki peran penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk menjaga profesionalisme dan meningkatkan kompetensi, guru di Indonesia diwajibkan menjadi anggota organisasi profesi. Organisasi profesi guru berfungsi sebagai wadah untuk mengembangkan keterampilan, membangun jaringan, serta memperjuangkan hak dan kesejahteraan guru.

Keanggotaan dalam organisasi profesi juga menjadi bagian dari upaya pemerintah dalam memastikan bahwa setiap guru memiliki standar kompetensi yang sesuai dengan perkembangan dunia pendidikan. Melalui organisasi profesi, guru dapat mengikuti berbagai pelatihan, seminar, serta mendapatkan advokasi terhadap berbagai permasalahan yang mereka hadapi di lapangan.

Selain itu, organisasi profesi berperan dalam memberikan perlindungan hukum bagi anggotanya. Guru sering kali menghadapi berbagai tantangan, baik dari segi hukum maupun kebijakan pendidikan. Dengan menjadi bagian dari organisasi profesi, guru memiliki akses terhadap pendampingan hukum serta advokasi yang dapat membantu mereka dalam menjalankan tugas dengan aman dan nyaman.

Pemerintah telah menetapkan aturan yang mewajibkan guru untuk bergabung dalam organisasi profesi. Salah satu dasar hukumnya adalah Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, yang menegaskan bahwa guru harus menjadi anggota organisasi profesi yang bertugas untuk menjaga serta meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia¹. Selain itu, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 16 Tahun 2019 juga mengatur tentang peran organisasi profesi dalam peningkatan kompetensi dan kesejahteraan guru².

Kewajiban masuk organisasi profesi tidak hanya berlaku bagi guru di sekolah negeri, tetapi juga bagi guru di sekolah swasta dan madrasah. Hal ini bertujuan agar semua pendidik memiliki akses yang sama terhadap peningkatan profesionalisme serta perlindungan dalam menjalankan tugasnya. Organisasi profesi guru yang diakui oleh pemerintah antara lain Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu), dan Ikatan Guru Indonesia (IGI).

Dengan menjadi anggota organisasi profesi, guru juga dapat berkontribusi dalam penyusunan kebijakan pendidikan. Organisasi profesi sering kali menjadi mitra pemerintah dalam memberikan masukan terkait kebijakan pendidikan nasional, termasuk dalam penyusunan kurikulum dan standar kompetensi guru. Dengan demikian, keterlibatan guru dalam organisasi profesi tidak hanya bermanfaat bagi dirinya sendiri, tetapi juga bagi kemajuan sistem pendidikan di Indonesia.

Keanggotaan dalam organisasi profesi bukan sekadar formalitas, tetapi merupakan bagian dari komitmen untuk terus belajar dan meningkatkan kualitas diri. Guru yang aktif dalam organisasi profesi memiliki kesempatan lebih besar untuk berkembang, mendapatkan informasi terbaru mengenai dunia pendidikan, serta memperluas jaringan profesionalnya. Oleh karena itu, sudah seharusnya setiap guru memahami pentingnya organisasi profesi dan segera mendaftarkan diri sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Hal tersebut berdasarkan :

1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Pasal 41 Ayat (2).

2. Permendikbud Nomor 16 Tahun 2019 tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah, Pasal 8 Ayat (1).

Kemudian dipertegas dengan Peraturan Terbaru yaitu  Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Permendikbudristek) Nomor 67 Tahun 2024 tentang Fasilitasi terhadap Organisasi Profesi Guru menegaskan bahwa pemerintah dapat memfasilitasi organisasi profesi guru dalam upaya pembinaan dan pengembangan profesi guru. Fasilitasi ini mencakup berbagai bentuk, seperti pelibatan dalam penyusunan kebijakan pendidikan nasional, pelaksanaan program strategis, penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan, pemberian bantuan dana, pemanfaatan sarana dan prasarana, serta bentuk fasilitasi lainnya. Tujuan utamanya adalah mengoptimalkan peran organisasi profesi guru sebagai mitra strategis pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikan nasional.

Cara Daftar PPG EMIS Kemenag Tahun 2025 untuk Guru Madrasah/RA

Pendidikan Profesi Guru (PPG) Dalam Jabatan tahun 2025 yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama (Kemenag) bertujuan untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalisme guru madrasah serta guru pendidikan agama. Program ini dirancang untuk memastikan bahwa para pendidik memiliki sertifikasi yang sesuai dengan standar pendidikan nasional.

Persyaratan Umum Pendaftaran PPG Dalam Jabatan 2025

Untuk mengikuti PPG Dalam Jabatan tahun 2025, calon peserta harus memenuhi beberapa persyaratan, antara lain:

  1. Terdaftar aktif sebagai guru dalam Satuan Administrasi Pangkal (Satminkal) yang tercatat di sistem pendataan Kemenag.
  2. Diangkat sebagai guru paling lambat 30 Juni 2023 dan masih aktif mengajar pada Tahun Ajaran 2023/2024.
  3. Memiliki kualifikasi akademik minimal S-1 atau D-IV yang sesuai dengan mata pelajaran PPG yang akan diikuti.
  4. Belum mencapai batas usia pensiun sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
  5. Belum memiliki sertifikat pendidik.
  6. Sehat jasmani, yang dibuktikan dengan surat keterangan dari fasilitas kesehatan resmi.
  7. Lolos seleksi administrasi berbasis data di sistem.

Tahapan Pendaftaran Melalui EMIS 4.0

Proses pendaftaran PPG Dalam Jabatan dilakukan melalui aplikasi EMIS 4.0 dengan langkah-langkah sebagai berikut:

  1. Buka aplikasi EMIS dan login menggunakan email serta password yang telah terdaftar sebagai guru.
  2. Klik menu "Pengajuan PPG".
  3. Pada halaman "Pengajuan PPG", klik tombol "Ajukan PPG".
  4. Lengkapi seluruh data yang diminta pada formulir yang tersedia, kemudian klik "Ajukan".
  5. Setelah pengajuan berhasil, informasi pengajuan akan ditampilkan pada halaman "Pengajuan PPG" yang mencakup detail seperti tahun, tahap, jurusan/prodi, jenjang, mata pelajaran PPG yang diajukan, usia, lama mengajar, status, dan aksi.

Periode Pendaftaran dan Verifikasi Berkas

Pendaftaran dan verifikasi dokumen peserta PPG Dalam Jabatan Batch 1 Kemenag 2025 dilaksanakan pada tanggal 1 hingga 7 Februari 2025 melalui aplikasi EMIS. Guru yang memenuhi syarat akan menerima notifikasi di akun EMIS mereka untuk mengunggah berkas persyaratan.

Dokumen yang Perlu Dipersiapkan

Calon peserta harus menyiapkan beberapa dokumen penting untuk proses pendaftaran, antara lain:

  1. Ijazah yang digunakan untuk linieritas mata pelajaran, yang telah dilegalisir.
  2. Pakta integritas sesuai template yang disediakan.
  3. Surat izin dari pimpinan.
  4. Surat keterangan sehat jasmani dari fasilitas kesehatan resmi.

Linieritas Kualifikasi S1 dengan Bidang Studi PPG

Penting bagi guru untuk memastikan bahwa kualifikasi akademik S-1 atau D-IV yang dimiliki sesuai dengan bidang studi PPG yang akan diikuti. Linieritas ini mengacu pada Surat Direktur GTK Madrasah Nomor B-36/DJ.I/Dt.I.II/HM.00/01/2025 tanggal 31 Januari 2025.

Seleksi Administrasi dan Pengumuman Hasil

Setelah melakukan pendaftaran dan mengunggah berkas yang diperlukan, Kemenag akan melakukan seleksi administrasi. Calon peserta dapat memantau hasil seleksi administrasi melalui akun EMIS masing-masing. Seleksi administrasi dilaksanakan pada tanggal 1 hingga 10 Februari 2025.

Pelaksanaan PPG Dalam Jabatan 2025

PPG Dalam Jabatan tahun 2025 akan dilaksanakan dalam beberapa angkatan, dengan angkatan pertama dimulai pada Maret 2025. Setiap angkatan akan diikuti oleh sekitar 60 ribu guru madrasah dan guru pendidikan agama. Kemenag menargetkan untuk menyelesaikan PPG Dalam Jabatan bagi 269 ribu guru pada tahun ini.

Dengan mengikuti prosedur pendaftaran dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan, diharapkan para guru dapat berpartisipasi dalam PPG Dalam Jabatan 2025 untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalisme dalam mengajar.

Rabu, 29 Januari 2025

Penerapan Mata Pelajaran Coding di Sekolah: Mempersiapkan Generasi Digital

Di era digital saat ini, pemahaman tentang pemrograman atau coding menjadi salah satu keterampilan yang sangat dibutuhkan. Coding bukan hanya sekadar menulis baris-baris kode dalam komputer, tetapi juga melibatkan pemecahan masalah, logika, kreativitas, dan berpikir komputasional. Dengan memasukkan coding sebagai mata pelajaran di sekolah, siswa dapat memahami cara kerja teknologi di sekitar mereka serta mengembangkan keterampilan yang relevan dengan dunia kerja di masa depan.

Belajar coding memiliki berbagai manfaat bagi siswa. Selain meningkatkan kemampuan berpikir logis dan analitis, coding juga mengajarkan keterampilan problem-solving yang berguna dalam berbagai aspek kehidupan. Siswa yang belajar coding juga akan lebih terbiasa dengan konsep trial and error, yang membantu mereka untuk tidak mudah menyerah ketika menghadapi tantangan. Selain itu, coding juga dapat meningkatkan kreativitas siswa, karena mereka dapat menciptakan berbagai proyek digital seperti game, aplikasi, atau website.

Penerapan mata pelajaran coding di sekolah dapat dilakukan dengan berbagai metode yang menarik dan sesuai dengan tingkat pendidikan siswa. Untuk jenjang SD, pembelajaran coding bisa dimulai dengan konsep dasar menggunakan alat bantu seperti Scratch atau Blockly, yang menggunakan tampilan visual berbasis blok. Untuk tingkat SMP dan SMA, siswa dapat mulai belajar bahasa pemrograman seperti Python, JavaScript, atau HTML & CSS. Pembelajaran dapat dilakukan melalui pendekatan Project-Based Learning (PBL), di mana siswa diberikan tantangan nyata untuk membuat aplikasi atau program sederhana yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Mata pelajaran coding tidak harus berdiri sendiri, tetapi dapat diintegrasikan dengan berbagai mata pelajaran lain. Misalnya, dalam pelajaran Matematika, coding dapat digunakan untuk membuat simulasi perhitungan atau visualisasi data. Dalam Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), siswa dapat belajar membuat program sederhana untuk menganalisis data eksperimen. Bahkan dalam Seni dan Desain, coding bisa dimanfaatkan untuk menciptakan animasi atau karya seni digital. Integrasi ini membantu siswa memahami bahwa coding bukan hanya tentang menulis kode, tetapi juga sebagai alat pemecahan masalah di berbagai bidang.

Meskipun memiliki banyak manfaat, penerapan mata pelajaran coding di sekolah masih menghadapi beberapa tantangan. Salah satunya adalah kurangnya tenaga pengajar yang memiliki keahlian dalam pemrograman. Banyak guru yang belum mendapatkan pelatihan yang cukup dalam mengajarkan coding. Selain itu, akses terhadap perangkat teknologi yang memadai juga menjadi kendala, terutama di sekolah-sekolah yang belum memiliki infrastruktur digital yang baik. Oleh karena itu, diperlukan dukungan dari pemerintah, institusi pendidikan, dan industri teknologi untuk memberikan pelatihan bagi guru serta menyediakan fasilitas pembelajaran yang memadai.

Mengajarkan coding sejak dini memberikan manfaat jangka panjang bagi siswa. Selain meningkatkan keterampilan berpikir komputasional dan pemecahan masalah, siswa yang memiliki dasar coding akan lebih siap untuk menghadapi dunia kerja di masa depan. Profesi di bidang teknologi, seperti software engineer, data analyst, dan AI specialist, semakin banyak diminati dan memiliki prospek yang cerah. Bahkan bagi mereka yang tidak berkarir di bidang teknologi, keterampilan coding tetap berguna dalam berbagai aspek kehidupan, seperti dalam mengelola data atau mengotomasi tugas sehari-hari.

Penerapan mata pelajaran coding di sekolah adalah langkah strategis dalam membekali siswa dengan keterampilan abad ke-21. Dengan metode pembelajaran yang interaktif, integrasi dengan mata pelajaran lain, serta dukungan infrastruktur yang memadai, coding dapat menjadi salah satu mata pelajaran yang menarik dan bermanfaat. Meskipun ada beberapa tantangan dalam penerapannya, dengan kerja sama dari berbagai pihak, coding dapat diajarkan secara luas dan efektif di sekolah. Dengan demikian, generasi muda Indonesia akan lebih siap menghadapi era digital dan berkontribusi dalam perkembangan teknologi di masa depan.

Sumber Referensi 

1. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia

2. UNESCO – The Importance of Coding in Education

3. Hour of Code – Code.org

4. Scratch – MIT Media Lab

Pemanfaatan Teknologi AI sebagai Mata Pelajaran Pilihan di Sekolah

Dalam era digital yang semakin berkembang pesat, teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) telah menjadi bagian penting dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam bidang pendidikan. Pemanfaatan AI tidak hanya terbatas pada otomatisasi tugas administratif di sekolah, tetapi juga dapat digunakan sebagai alat bantu dalam pembelajaran. Oleh karena itu, menjadikan AI sebagai mata pelajaran pilihan di sekolah merupakan langkah inovatif untuk mempersiapkan siswa menghadapi tantangan masa depan yang berbasis teknologi.
Teknologi AI memiliki potensi besar dalam meningkatkan efektivitas pembelajaran. Dengan AI, siswa dapat belajar dengan metode yang lebih personal dan adaptif, karena sistem dapat menyesuaikan materi dengan tingkat pemahaman masing-masing individu. Selain itu, AI juga dapat membantu guru dalam menganalisis perkembangan belajar siswa serta memberikan umpan balik secara real-time. Dengan demikian, AI bukan hanya sekadar alat bantu, tetapi juga menjadi bagian dari revolusi pendidikan yang lebih efisien dan inovatif.
Mengintegrasikan AI sebagai mata pelajaran pilihan di sekolah dapat memberikan banyak manfaat bagi siswa. Mereka akan belajar tentang konsep dasar AI, seperti machine learning, natural language processing, computer vision, dan robotika. Selain itu, siswa juga dapat mempelajari bagaimana AI diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, seperti dalam aplikasi chatbot, asisten virtual, kendaraan otonom, hingga analisis data besar. Dengan memahami AI sejak dini, siswa akan memiliki keterampilan yang relevan dengan kebutuhan industri di masa depan.
Pembelajaran AI di sekolah dapat dilakukan dengan berbagai metode yang menarik dan interaktif. Salah satu pendekatan yang dapat diterapkan adalah pembelajaran berbasis proyek (Project-Based Learning), di mana siswa diberikan kesempatan untuk mengembangkan aplikasi AI sederhana, seperti pengenalan wajah atau chatbot berbasis AI. Selain itu, gamifikasi dalam pembelajaran juga dapat diterapkan untuk membuat siswa lebih tertarik dan mudah memahami konsep AI.
Agar AI dapat diajarkan dengan efektif di sekolah, guru perlu mendapatkan pelatihan yang cukup dalam bidang ini. Guru tidak hanya bertindak sebagai pengajar, tetapi juga sebagai fasilitator yang membimbing siswa dalam mengeksplorasi teknologi AI. Oleh karena itu, program pelatihan dan workshop AI bagi tenaga pendidik perlu diadakan secara berkala agar mereka selalu mengikuti perkembangan teknologi terbaru.
Untuk mengimplementasikan AI sebagai mata pelajaran pilihan di sekolah, diperlukan dukungan infrastruktur yang memadai, seperti laboratorium komputer dengan akses ke perangkat lunak AI, internet yang stabil, serta bahan ajar yang sesuai. Selain itu, kurikulum yang disusun harus fleksibel dan relevan dengan perkembangan AI terkini, agar siswa tidak hanya belajar teori, tetapi juga memiliki keterampilan praktis yang dapat diterapkan dalam berbagai bidang.
Meskipun AI memiliki banyak manfaat, ada beberapa tantangan yang perlu diatasi dalam mengimplementasikan mata pelajaran ini di sekolah. Salah satunya adalah kurangnya tenaga pengajar yang memiliki keahlian di bidang AI. Selain itu, tidak semua sekolah memiliki akses terhadap teknologi yang memadai, terutama di daerah terpencil. Oleh karena itu, kolaborasi antara pemerintah, industri, dan institusi pendidikan sangat diperlukan untuk memastikan akses pendidikan AI yang merata bagi semua siswa.
Memasukkan AI sebagai mata pelajaran pilihan di sekolah akan memberikan manfaat jangka panjang bagi siswa. Mereka akan memiliki keterampilan yang sangat dibutuhkan di berbagai industri, seperti pengembangan perangkat lunak, analisis data, keamanan siber, dan otomasi industri. Selain itu, pemahaman tentang AI juga dapat membantu siswa dalam mengembangkan kreativitas dan kemampuan berpikir kritis, yang merupakan keterampilan esensial dalam dunia kerja modern.
Selain menjadi pengguna teknologi, siswa yang mempelajari AI juga memiliki kesempatan untuk menjadi inovator dan wirausahawan di bidang teknologi. Dengan pemahaman yang baik tentang AI, mereka dapat mengembangkan produk atau layanan berbasis kecerdasan buatan yang dapat menyelesaikan berbagai permasalahan di masyarakat. Hal ini dapat mendorong lahirnya generasi muda yang lebih inovatif dan berdaya saing tinggi di tingkat global.
Menjadikan AI sebagai mata pelajaran pilihan di sekolah adalah langkah strategis dalam menghadapi revolusi industri 4.0 dan 5.0. Dengan pembelajaran AI yang terstruktur, siswa dapat memperoleh keterampilan yang akan sangat bermanfaat di masa depan. Meskipun masih ada tantangan dalam implementasinya, dengan dukungan dari berbagai pihak, pendidikan AI di sekolah dapat diwujudkan demi mencetak generasi yang siap menghadapi tantangan dunia digital. Oleh karena itu, sudah saatnya dunia pendidikan mulai beradaptasi dan memasukkan AI sebagai bagian penting dalam kurikulum sekolah.

Relevansi Kurikulum Merdeka dengan Deep Learning: Inovasi Pembelajaran Adaptif di Era Digital

Kurikulum Merdeka hadir sebagai solusi atas tantangan pembelajaran abad ke-21 yang menekankan fleksibilitas, diferensiasi, dan pengembangan kompetensi siswa. Dalam kurikulum ini, pendekatan pembelajaran yang lebih personal dan berbasis kompetensi menjadi prioritas utama. Hal ini sangat relevan dengan penerapan deep learning, yang memungkinkan sistem pembelajaran berbasis teknologi untuk menganalisis kebutuhan siswa secara individual dan memberikan pengalaman belajar yang lebih adaptif.

Salah satu aspek penting dalam Kurikulum Merdeka adalah kebebasan guru dan siswa dalam menentukan metode serta materi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan minat mereka. Deep learning dapat mendukung hal ini dengan menyediakan sistem rekomendasi otomatis yang membantu guru dalam menyusun materi yang sesuai dengan kemampuan serta gaya belajar siswa. Dengan teknologi ini, pembelajaran dapat lebih dipersonalisasi, sehingga setiap siswa mendapatkan pengalaman belajar yang unik dan efektif.

Selain itu, Kurikulum Merdeka juga mendorong pemanfaatan teknologi digital dalam proses belajar mengajar. Deep learning berperan dalam mengembangkan berbagai alat pembelajaran berbasis kecerdasan buatan, seperti asisten virtual, sistem evaluasi otomatis, dan analisis data pembelajaran. Dengan memanfaatkan teknologi ini, guru dapat lebih mudah memantau perkembangan siswa dan menyesuaikan metode pengajaran secara lebih efisien.

Dalam pembelajaran berbasis proyek yang menjadi bagian utama dari Kurikulum Merdeka, deep learning dapat membantu dalam analisis dan pengolahan data yang mendukung riset siswa. Misalnya, siswa dapat menggunakan model deep learning untuk menganalisis tren data dalam eksperimen sains, memahami pola dalam penelitian sosial, atau bahkan menciptakan solusi berbasis AI untuk menyelesaikan masalah dunia nyata. Hal ini sejalan dengan tujuan kurikulum yang mendorong keterampilan berpikir kritis dan kreatif.

Selain membantu siswa, deep learning juga dapat digunakan dalam evaluasi pembelajaran yang lebih objektif dan berbasis data. Dengan menganalisis jawaban siswa, sistem dapat memberikan umpan balik secara otomatis dan menyesuaikan strategi pengajaran sesuai dengan kebutuhan individu. Hal ini mendukung prinsip asesmen formatif dalam Kurikulum Merdeka, di mana evaluasi bukan hanya sebagai alat penilaian, tetapi juga sebagai sarana pengembangan kompetensi siswa.

Dengan berbagai manfaat tersebut, penerapan deep learning dalam Kurikulum Merdeka menjadi langkah inovatif dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Integrasi teknologi ini tidak hanya membantu dalam pembelajaran yang lebih adaptif dan personal, tetapi juga membuka peluang bagi siswa dan guru untuk mengeksplorasi metode pembelajaran baru yang lebih efektif dan relevan di era digital. Oleh karena itu, kolaborasi antara pendidikan dan kecerdasan buatan harus terus dikembangkan untuk mewujudkan sistem pendidikan yang lebih maju dan berdaya saing global.

Metode Deep Learning dengan Aplikasi Quizizz

Metode deep learning semakin berkembang pesat dalam dunia pendidikan, terutama dalam meningkatkan efektivitas pembelajaran berbasis teknologi. Salah satu aplikasi yang dapat memanfaatkan deep learning adalah Quizizz, sebuah platform kuis interaktif yang sering digunakan oleh pendidik dan pelajar. Dengan integrasi deep learning, Quizizz dapat menawarkan pengalaman belajar yang lebih personal dan adaptif sesuai dengan kebutuhan siswa. Teknologi ini memungkinkan sistem untuk menganalisis pola jawaban, mengidentifikasi kelemahan siswa, dan memberikan rekomendasi materi pembelajaran yang lebih tepat.
Deep learning dapat diterapkan pada Quizizz melalui analisis data secara mendalam, termasuk pemrosesan bahasa alami (NLP) dan pengenalan pola. Misalnya, model deep learning dapat mendeteksi kesalahan umum yang dilakukan siswa dalam menjawab kuis dan memberikan umpan balik yang disesuaikan. Dengan pendekatan ini, siswa dapat memahami konsep yang lebih sulit dengan bantuan rekomendasi yang dihasilkan secara otomatis berdasarkan performa mereka. Selain itu, guru juga dapat memperoleh wawasan lebih mendalam mengenai perkembangan peserta didik melalui analisis data yang lebih akurat.
Selain membantu dalam analisis data siswa, deep learning juga dapat meningkatkan interaktivitas dan kualitas soal dalam Quizizz. Dengan memanfaatkan teknologi ini, sistem dapat menghasilkan soal yang lebih variatif dan menyesuaikan tingkat kesulitan secara otomatis. Algoritma deep learning dapat mempelajari pola jawaban dari berbagai siswa dan menyesuaikan tingkat kesulitan soal agar tetap menantang tetapi tidak membuat siswa frustrasi. Hal ini memungkinkan pembelajaran menjadi lebih adaptif dan sesuai dengan kemampuan masing-masing individu.
Keamanan dan validitas soal juga dapat ditingkatkan dengan bantuan deep learning. Sistem dapat mengenali pola kecurangan atau jawaban yang diberikan dengan bantuan AI, sehingga integritas dari setiap kuis yang diberikan tetap terjaga. Selain itu, sistem juga dapat mendeteksi apakah soal yang digunakan masih relevan dengan kurikulum yang berlaku, membantu pendidik dalam menyajikan materi yang selalu up-to-date. Dengan begitu, kualitas pembelajaran dapat terus meningkat dan lebih sesuai dengan kebutuhan zaman.
Secara keseluruhan, penerapan metode deep learning dalam aplikasi Quizizz membawa banyak manfaat dalam dunia pendidikan. Tidak hanya memberikan pengalaman belajar yang lebih personal dan adaptif, tetapi juga meningkatkan efektivitas pengajaran melalui analisis data yang lebih akurat. Dengan memanfaatkan teknologi ini, baik siswa maupun guru dapat merasakan pengalaman belajar yang lebih interaktif, menantang, dan efisien. Oleh karena itu, integrasi deep learning dalam platform seperti Quizizz dapat menjadi langkah inovatif untuk meningkatkan kualitas pendidikan di era digital.
Berikut adalah beberapa rekomendasi fitur pada Quizizz yang dapat ditingkatkan atau ditambahkan dengan bantuan metode Deep Learning, agar pengalaman belajar menjadi lebih interaktif dan adaptif:
1. Adaptive Questioning (Penyesuaian Soal Otomatis)
Fitur ini memungkinkan sistem untuk menyesuaikan tingkat kesulitan soal berdasarkan kemampuan siswa. Dengan deep learning, Quizizz dapat menganalisis pola jawaban dan menyesuaikan pertanyaan agar lebih menantang bagi siswa yang unggul serta memberikan soal yang lebih mendasar bagi siswa yang masih mengalami kesulitan.
2. Personalized Learning Recommendations (Rekomendasi Belajar Personal)
Sistem dapat memberikan rekomendasi materi tambahan berdasarkan hasil kuis yang dikerjakan siswa. Jika seorang siswa sering salah dalam topik tertentu, Quizizz bisa menyarankan video, bacaan, atau latihan tambahan yang sesuai untuk memperbaiki pemahamannya.
3. AI-Powered Question Generation (Pembuatan Soal Otomatis Berbasis AI)
Deep learning dapat digunakan untuk membuat soal secara otomatis berdasarkan teks atau materi yang diberikan oleh guru. Fitur ini akan membantu pendidik dalam menghasilkan variasi soal tanpa harus membuatnya secara manual, sehingga lebih menghemat waktu.
4. Automated Feedback & Explanations (Umpan Balik & Penjelasan Otomatis)
Dengan bantuan deep learning dan Natural Language Processing (NLP), Quizizz dapat memberikan umpan balik otomatis terhadap jawaban siswa, termasuk penjelasan konsep yang lebih mendalam. Ini akan membantu siswa memahami kesalahan mereka tanpa harus menunggu penjelasan dari guru.
5. Cheating Detection System (Sistem Deteksi Kecurangan)
Fitur ini memungkinkan Quizizz untuk mendeteksi pola kecurangan, seperti siswa yang terlalu cepat menjawab, jawaban yang mirip dalam waktu bersamaan, atau perilaku mencurigakan saat mengerjakan kuis. Sistem dapat memberikan peringatan kepada guru jika terdapat indikasi kecurangan.
6. Speech-to-Text & Text-to-Speech (Dukungan Audio & Teks Otomatis)
Fitur ini akan sangat bermanfaat bagi siswa dengan kebutuhan khusus atau mereka yang lebih nyaman belajar melalui suara. Dengan deep learning, Quizizz bisa menyediakan fitur yang mengubah teks soal menjadi suara (Text-to-Speech) atau memungkinkan siswa menjawab soal secara lisan (Speech-to-Text).
7. Gamification with AI-Powered Challenges (Gamifikasi dengan Tantangan AI)
Quizizz bisa menggunakan AI untuk membuat tantangan belajar yang lebih menarik, seperti mode "Boss Battle" di mana siswa harus menjawab soal dengan benar untuk mengalahkan karakter AI, atau mode tantangan berbasis tim yang menyesuaikan kesulitan berdasarkan performa individu.
Dengan mengimplementasikan fitur-fitur ini, Quizizz dapat menjadi lebih inovatif dan efektif dalam membantu proses pembelajaran yang lebih adaptif dan menyenangkan.

🚀 WORKSHOP QUIZIZZ GRATIS! 🚀

🎯 Tingkatkan Keterlibatan Siswa dengan Quizizz: Sentuhan Ajaib Deep Learning! 🎯

Apa yang akan Anda dapatkan?
✅ Sertifikat Resmi dari Quizizz Indonesia
✅ Akses Rekaman Workshop
✅ Ilmu Praktis & Tips dari Quizizz Super Trainer

💡 Jangan lewatkan kesempatan emas ini! Belajar cara memanfaatkan Deep Learning di Quizizz untuk membuat pembelajaran lebih interaktif dan menyenangkan!

📅 Pelaksanaan:
📌 Jum’at, 6-7 Februari 2025
⏰ Pukul 19.30 - 21.30 WIB
📍 ONLINE & GRATIS!

🎟 DAFTAR SEKARANG!
🔗 https://s.id/Quizizz-2025_DeepLearning

📢 Jangan sampai ketinggalan! Tag & ajak teman-teman guru lainnya! ✨🔥

#WorkshopQuizizz #DeepLearning #GuruCerdas #BelajarInteraktif #QuizizzTrainer 🚀📚

Kamis, 26 Desember 2024

AI Generatif

 

Kecerdasan Buatan (AI) meniru perilaku manusia dengan menggunakan pembelajaran mesin untuk berinteraksi dengan lingkungan dan menjalankan tugas tanpa arahan yang jelas tentang apa yang akan dihasilkan.

AI Generatif menggambarkan kategori kemampuan dalam AI yang menciptakan konten asli. Orang-orang biasanya berinteraksi dengan AI generatif yang telah dibangun dalam aplikasi obrolan. Salah satu contoh populer dari aplikasi tersebut adalah Microsoft Copilot , alat produktivitas bertenaga AI yang dirancang untuk meningkatkan pengalaman kerja Anda dengan menyediakan kecerdasan dan bantuan waktu nyata.

Aplikasi AI generatif menerima masukan bahasa alami, dan mengembalikan respons yang sesuai dalam berbagai format seperti bahasa alami, gambar, kode, dan banyak lagi.

Generasi bahasa alami

Untuk menghasilkan respons bahasa alami, Anda dapat mengirimkan permintaan seperti "Tulis surat lamaran untuk seseorang dengan gelar sarjana sejarah."

Aplikasi AI generatif mungkin menanggapi permintaan seperti ini:

Manajer Perekrutan yang terhormat, Saya menulis untuk menyatakan minat saya pada posisi...

Pembuatan gambar

Beberapa aplikasi AI generatif dapat menginterpretasikan permintaan bahasa alami dan menghasilkan gambar yang sesuai. Misalnya, Anda dapat mengirimkan permintaan seperti "Buat logo untuk bisnis toko bunga."

Pembuatan kode

Beberapa aplikasi AI generatif dirancang untuk membantu pengembang perangkat lunak menulis kode. Misalnya, Anda dapat mengirimkan permintaan seperti "Tulis kode Python untuk menambahkan dua angka."