Di kelas lain, guru menggunakan Assemblr Edu untuk mengajarkan konsep-konsep gramatika Bahasa Arab, seperti fi'il (kata kerja) dan isim (kata benda). Melalui aplikasi ini, siswa dapat membuat kalimat-kalimat sederhana dengan memvisualisasikan setiap elemen gramatikal dalam bentuk model 3D. Misalnya, mereka dapat membuat representasi visual dari kata kerja “membaca” atau “menulis” dan objek terkait, seperti buku atau pena, yang diubah menjadi objek 3D yang dapat dilihat dan dipelajari dengan lebih jelas. Penggunaan aplikasi ini memungkinkan siswa untuk melihat bagaimana tata bahasa bekerja dalam konteks nyata, memperkuat pemahaman mereka.
Di kelas Bahasa Arab tingkat lanjut, guru mengintegrasikan fitur AR untuk menjelaskan teks-teks sastra Arab. Siswa diberikan potongan-potongan puisi atau cerita pendek dalam Bahasa Arab dan diminta untuk menggambarkan alur cerita atau karakter-karakter penting menggunakan model 3D. Misalnya, dalam mempelajari cerita tentang nabi-nabi atau tokoh sejarah Islam, siswa dapat membuat representasi 3D dari peristiwa-peristiwa penting dalam cerita tersebut, yang dapat mereka lihat langsung di layar kelas. Hal ini memperkaya pengalaman belajar mereka, menghubungkan teori dengan visualisasi yang menarik.
Aplikasi ini juga digunakan untuk meningkatkan kemampuan berbicara dan mendengarkan Bahasa Arab. Siswa diberikan tugas untuk membuat video presentasi singkat dalam Bahasa Arab, di mana mereka memperkenalkan diri mereka, berbicara tentang hobi, atau menjelaskan sesuatu yang mereka minati. Dengan bantuan Assemblr Edu, mereka dapat menambahkan objek 3D terkait dengan topik mereka untuk menjelaskan dengan lebih jelas. Presentasi ini dilakukan di depan kelas, memberikan kesempatan bagi siswa untuk berlatih berbicara dalam Bahasa Arab secara langsung, serta memperlihatkan kreativitas mereka.
Akhirnya, di kelas Bahasa Arab untuk pemula, guru menggunakan aplikasi Assemblr Edu untuk mengenalkan siswa pada budaya Arab. Melalui fitur AR, siswa dapat menjelajahi miniatur tempat-tempat bersejarah seperti Masjidil Haram, pasar-pasar tradisional, atau kehidupan sehari-hari masyarakat Arab. Siswa tidak hanya mempelajari kosakata baru, tetapi juga memperkaya wawasan budaya mereka dengan cara yang menyenangkan dan imersif. Pembelajaran menjadi lebih bermakna karena mereka dapat melihat objek-objek yang mereka pelajari dalam konteks budaya yang sesungguhnya.