Minggu, 02 Februari 2025

Praktik baik dalam menggunakan aplikasi Assemblr Edu di dalam kelas pada tahun 2025

Pada tahun 2025, penggunaan teknologi dalam pendidikan semakin berkembang, dan aplikasi Assemblr Edu menjadi salah satu alat yang sangat membantu dalam proses pembelajaran. Di kelas 7 SMP, guru mata pelajaran IPA memanfaatkan aplikasi ini untuk menjelaskan konsep-konsep sains dengan cara yang lebih interaktif. Siswa-siswa diberikan kesempatan untuk membuat model 3D dari sistem peredaran darah manusia, menggunakan fitur augmented reality (AR) yang ada di Assemblr Edu. Dengan cara ini, siswa tidak hanya memahami materi secara teoritis, tetapi juga bisa melihat dan berinteraksi langsung dengan model 3D tersebut di dunia nyata.

Praktik baik lainnya terjadi di kelas matematika, di mana aplikasi Assemblr Edu digunakan untuk menggambarkan geometri ruang. Siswa dibagi menjadi kelompok kecil dan diminta untuk membuat berbagai bentuk geometri 3D seperti kubus, prisma, dan piramida. Melalui aplikasi ini, mereka dapat memvisualisasikan bentuk-bentuk tersebut dari berbagai sudut, memudahkan mereka dalam memahami konsep volume dan luas permukaan. Guru juga mengintegrasikan fitur AR untuk mengarahkan siswa melihat objek geometri di sekitar mereka, sehingga pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan mengesankan.

Di kelas bahasa Inggris, aplikasi ini digunakan untuk mendukung kegiatan berbicara dan mendengarkan. Siswa diminta untuk membuat presentasi tentang tema tertentu menggunakan model 3D yang relevan, seperti menggambarkan tempat-tempat wisata atau benda-benda dari berbagai budaya. Melalui fitur AR, siswa dapat memproyeksikan objek 3D yang mereka buat di atas meja atau dinding kelas, lalu memberikan presentasi di depan teman-teman mereka. Ini meningkatkan rasa percaya diri siswa dalam berbicara bahasa Inggris dan membuat pembelajaran lebih hidup.

Dalam pembelajaran sejarah, guru memanfaatkan Assemblr Edu untuk menggambarkan peristiwa sejarah penting, seperti pertempuran besar atau peristiwa perubahan sosial, dalam bentuk animasi 3D. Dengan menggunakan aplikasi ini, siswa dapat melihat langsung bagaimana peristiwa-peristiwa tersebut berlangsung dalam ruang tiga dimensi, membantu mereka lebih mudah memahami alur sejarah dan konteks yang lebih mendalam. Siswa juga diberi kesempatan untuk berkreasi dengan membuat model 3D mereka sendiri dari peristiwa sejarah yang dipelajari.

Akhirnya, di kelas seni, Assemblr Edu digunakan untuk mengembangkan kreativitas siswa. Guru meminta siswa untuk membuat karya seni digital 3D, seperti patung atau instalasi seni, yang dapat diproyeksikan dalam ruang kelas menggunakan AR. Dengan aplikasi ini, siswa dapat bereksperimen dengan berbagai bentuk dan tekstur, serta mempelajari proses pembuatan karya seni secara lebih teknis dan mendalam. Ini memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan dan memotivasi siswa untuk terus berinovasi dalam dunia seni.

0 comments:

Posting Komentar