MGMP Tingkat-Kota Sukabumi

Universitas Muhammadiyah Sukabumi Mengadakan Kegiatan Pelatihan untuk guru Se-Kota Sukabumi Tingkat SMP/MTS.

EMIS Jawa Barat

EMIS Tingkat Provinsi Jawa Barat mengadakan BIMTEK EMIS tingkat Provisi yang dilakukan di pangandaran.

Dinas Pendidikan Kota Sukabumi

Dinas Pendidikan Kota Sukabumi bekerja sama dengan Bank Jabar Banten mengadakan sosialisai Ujian Nasional.

Rabu, 10 Agustus 2022

Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) di Madrasah KMA 347 Tahun 2022

 Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) pada madrasah perlu dilakukan adaptasi sesuai dengan

1. Pengembangan kekhasan nilai-nilai madrasah; dan

2. Kebutuhan pembelajaran di madrasah

Pedoman Implementasi Kurikulum Merdeka Pada Madrasah mengacu pada KMA 347 Tahun 2022. Sehingga madrasah dan pemangku kepentingan lainnya dalam strategi penyelenggaraan pembelajaran untuk semua mata pelajaran di madrasah mengacu KMA 347 Tahun 2022 tentang Pedoman Implementasi Kurikulum Merdeka Pada Madrasah.

Strategi penyelenggaraan pembelajaran pada masa pemberlakuan Kurikulum Merdeka diberikan pilihan sebagai berikut; 

1. Madrasah menerapkan kurikulum 2013, dengan Standar Isi, Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) yang ditetapkan oleh pemerintah, dengan memberi kewenangan madrasah melakukan kreasi dan inovasi dalam mengembangkan kurikulum operasional di masing-masing madrasah. 

2. Madrasah menerapkan Kurikulum Merdeka dengan Standar Isi dan Capaian Pembelajaran yang ditetapkan oleh pemerintah, dengan memberi kewenangan madrasah melakukan kreasi dan inovasi dalam mengembangkan kurikulum operasional di masing-masing madrasah.

Pelaksanaan Kurikulum 2013 di Madrasah ditentukan sebagai berikut:

1. Standar Isi, Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar mata pelajaran selain Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab berdasarkan ketetapan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.

2. Standar Isi, Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab berdasarkan Keputusan Menteri Agama Nomor 183 Tahun 2019.

3. Implementasi Kurikulum RA berdasarkan Keputusan Menteri Agama Nomor 792 Tahun 2018.

4. Implementasi kurikulum MI, MTs, MA dan MAK berdasarkan Keputusan Menteri Agama Nomor 184 Tahun 2019.

Pelaksanaan Kurikulum Merdeka di Madrasah ditentukan sebagai berikut: 

1. Standar Isi dan Capaian Pembelajaran mata pelajaran selain Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab mengacu pada peraturan yang ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 

2. Standar Isi dan Capaian Pembelajaran mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab mengacu pada peraturan yang ditetapkan oleh Kementerian Agama.

Pelaksanaan Kurikulum Merdeka di Madrasah ditentukan sebagai berikut: 

1. Kurikulum merdeka diterapkan di madrasah secara bertahap mulai Tahun Pelajaran 2022/2023. 

2. Kurikulum merdeka diterapkan pada RA, MI, MTs, dan MA/MAK secara terbatas pada madrasah percontohan/piloting.

3. Madrasah percontohan/piloting ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Islam.

Memperhatikan Pelaksanaan Kurikulum Merdeka yang dinamis dan fleksibel, maka: Regulasi Beban belajar dan linieritas guru yang mengajar pada Madrasah yang menerapkan Kurikulum Merdeka diatur kemudian oleh Direktur Jenderal Pendidikan Islam.

Jam pelajaran (jp) diatur oleh pusat per tahun, bukan per minggu

1. Siswa tidak harus mempelajari hal yang sama setiap minggu sepanjang tahun.

2. Target jp untuk satu tahun bisa dicapai kurang dari satu tahun.

3. Satuan Pendidikan Madrasah akan lebih fleksibel merencanakan model pembelajaran dalam mewujudkan capaian pembelajaran 

4. Model Pembelajaran dapat konvensional, kolaborasi beberapa mapel untuk satu tema yang sama berbasis proyek, pembelajaran blok, dsb.

Kurikulum Merdeka mendorong pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan siswa, serta memberi ruang lebih luas pada pengembangan karakter dan kompetensi dasar. Kurikulum Merdeka memiliki beberapa karakteristik utama yang mendukung pemulihan pembelajaran:

1. Pembelajaran berbasis projek untuk pengembangan soft skills dan karakter (iman, taqwa, dan akhlak mulia; gotong royong; kebinekaan global; kemandirian; nalar kritis; kreativitas).

2, Fokus pada materi esensial sehingga ada waktu cukup untuk pembelajaran yang mendalam bagi kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi.

3. Fleksibilitas bagi guru untuk melakukan pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan murid (teach at the right level) dan melakukan penyesuaian dengan konteks dan muatan lokal.

KARAKTERISTIK PENGEMBANGAN KURIKULUM MADRASAH DI MADRASAH

1. Otonomi madrasah dan guru

Pemerintah menetapkan struktur kurikulum minimum dan prinsip pembelajaran dan asesmen. Satuan  pendidikan dapat mengembangkan program dan kegiatan tambahan sesuai dengan visi misi dan sumber daya  yang tersedia (KMA 347 Tahun 2022)

Satuan pendidikan dan pendidik memiliki keleluasaan untuk mengorganisasikan pembelajaran sesuai kebutuhan siswa dan konteks lokal

Fleksibilitas dalam pengorganisasian pembelajaran agar pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan kecepatan belajar siswa

2. Mudah diterapkan

Tujuan, arah perubahan, dan rancangannya jelas dan mudah dipahami madrasah dan pemangku kepentingan Pemerintah menyediakan panduan untuk membantu satuan pendidikan dan guru merancang kurikulum dan pembelajaran

3. Kebersamaan

Pengembangan kurikulum dan perangkat ajarnya dilakukan dengan melibatkan stakeholders pendidikan Madrasah melibatkan orangtua dan masyarakat dalam mengembangkan kurikulum operasionalnya masing-masing berdasarkan kerangka kurikulum

Kepala Madrasah,Guru (sesama atau antar Mapel, dan Tenaga Kependidikan) berkolaborasi berinovasi mengembangkan pembelajaran yang menarik dan bermakna untuk kehidupan masa depan.

Referensi Kurikulum Merdeka Klik Disini.

Kurikulum Merdeka

Kurikulum Merdeka dirancang sebagai bagian dari upaya Kemendikbudristek untuk mengatasi krisis belajar yang telah lama kita hadapi, dan menjadi semakin parah karena pandemi Covid-19. Krisis ini ditandai oleh rendahnya hasil belajar siswa, dimana hal tersebut ditunjukkan oleh salah satu hasil penelitian yang signifikan oleh Programme for International Student Assesment (PISA) tahun 2018 (OECD, 2019). Penelitian ini menunjukkan bahwa siswa Indonesia hanya bisa menduduki peringkat ke 6 dari bawah untuk bidang matematika dan literasi, dan Indonesia menduduki peringkat ke-74 dari 79 Negara. Krisis ini kemudian diperburuk dengan Pandemi Covid-19 yang seketika membawa perubahan pada wajah pendidikan di Indonesia. Perubahan yang paling nyata tampak pada proses pembelajaran yang awalnya bertumpu pada metode tatap muka beralih menjadi pembelajaran jarak jauh (PJJ). Krisis belajar juga ditandai oleh ketimpangan kualitas belajar yang lebar antar wilayah dan antar kelompok sosial-ekonomi.

Antisipasi dampak pandemi terhadap ketertinggalan pembelajaran (learning loss) dan kesenjangan pembelajaran (learning gap) sebenarnya telah dilakukan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (saat ini Kemendikbudristek). Pada Agustus 2020, Kemendikbud menerbitkan kurikulum darurat pada satuan pendidikan dalam kondisi khusus. Kurikulum darurat (dalam kondisi khusus) ini pada pada intinya merupakan penyederhanaan dari kurikulum nasional. Pada kurikulum darurat dilakukan pengurangan kompetensi dasar untuk setiap mata pelajaran sehingga guru dan siswa dapat berfokus pada kompetensi esensial dan kompetensi prasyarat untuk kelanjutan pembelajaran di tingkat selanjutnya. Guru juga didorong untuk melakukan asesmen diagnostik secara berkala untuk mendiagnosis kondisi kognitif (kemampuan dan capaian pembelajaran siswa) dan kondisi non-kognitif (aspek psikologis dan kondisi emosional siswa) sebagai dampak dari PJJ. Dengan asesmen diagnostik ini diharapkan guru dapat memberikan pembelajaran yang tepat sesuai kondisi dan kebutuhan siswa mereka.

endikbud telah melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan kurikulum darurat. Hasil evaluasi tersebut secara umum menunjukkan bahwa siswa pengguna kurikulum darurat mendapatkan hasil asesmen yang lebih baik daripada pengguna Kurikulum 2013 secara penuh, terlepas dari latar belakang sosial ekonominya. Penggunaan kurikulum darurat secara signifikan juga mampu mengurangi indikasi learning-loss selama pandemi baik untuk capaian literasi maupun numerasi. Hasil positif di atas menunjukkan bahwa intervensi kurikulum darurat memiliki pengaruh yang signifikan terhadap upaya pemulihan pembelajaran akibat pandemi COVID-19. Namun disisi lain, dapat dikatakan bahwa intervensi ini merupakan kebijakan bumper untuk menanggulangi potensi learning loss dan learning gap selama pandemi. Dibutuhkan pengembangan kurikulum yang secara komprehensif mampu menghadapi krisis pembelajaran di Indonesia. Pada konteks tersebut dimulailah proses telaah dan analisis terkait berbagai alternatif kurikulum yang dapat digunakan oleh satuan pendidikan dengan keragaman karakteristiknya untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran, mengoptimalkan hasil belajar siswa, serta mengurangi dampak-dampak negatif pandemi COVID-19 bagi pendidikan di Indonesia. Proses telaah dan analisis kurikulum inilah yang menghasilkan kurikulum prototipa yang kemudian secara resmi ditetapkan dengan nama Kurikulum Merdeka melalui Kepmendikbudristek No. 56 Tahun 2022 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum dalam rangka Pemulihan Pembelajaran (Kurikulum Merdeka) sebagai penyempurna kurikulum sebelumnya dimana Satuan Pendidikan perlu mengembangkan kurikulum dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan kondisi satuan pendidikan, potensi daerah, dan siswa. Untuk dapat mencermati lebih detail tentang penjabaran Kurikulum Merdeka, Sahabat Rumah Belajar dapat membuka Salinan Kepmendikbudristek tentang Pedoman Penerapan Kurikulum dalam rangka Pemulihan Pembelajaran (Kurikulum Merdeka) pada link berikut: Kurikulum Merdeka 

Berikut Link Lengkap Tentang Kurikulum Merdeka : Klik Disini

Dalam implementasinya, Kurikulum Merdeka tidak serta merta dipaksakan untuk menjadi wajib di seluruh sekoilah namun sekolah diberikan pilihan (opsi) untuk dapat menyesuaikan sesuai situasi dan kondisinya masing-masing sehingga nantinya dapat berproses masing-masing dalam tahapannya menuju implementasi Kurikulum Merdeka jika memang sudah benar-benar siap.

Lalu, kemudian, seperti apakah keunggulan dari Kurikulum Merdeka dibandingkan dengan kurikulum sebelumnya? Berikut merupakan keunggulan Kurikulum Merdeka, yaitu: 

1. Lebih sederhana dan mendalam Fokus pada materi yang esensial dan pengembangan kompetensi siswa pada fasenya. Belajar menjadi lebih mendalam, bermakna, tidak terburu-buru dan menyenangkan. 

2. Lebih merdeka Merdeka bagi Siswa memiliki arti yaitu Tidak ada program peminatan di SMA, siswa memilih mata pelajaran sesuai minat, bakat, dan aspirasinya. Merdeka bagi Guru yaitu Guru mengajar sesuai tahap capaian dan perkembangan siswa. Dan merdeka untuk Sekolah maksudnya yaitu sekolah memiliki wewenang untuk mengembangkan dan mengelola kurikulum dan pembelajaran sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan dan siswa. 

3. Lebih relevan dan Interaktif Pembelajaran melalui kegiatan projek (project-based learning) memberikan kesempatan lebih luas kepada siswa untuk secara aktif mengeksplorasi isu-isu aktual misalnya isu lingkungan, kesehatan, dan lainnya untuk mendukung pengembangan karakter dan kompetensi Profil Pelajar Pancasila yang relevan dengan kehidupan sehari- hari siswanya.

Pandangan sebagai langkah yang inovatif dalam usaha merevitalisasi sistem pendidikan dan mekanisme pembalajaran di Indonesia menuju SDM yang unggul dan berkualitas namun tentu saja pemulihan sistem pendidikan dari krisis belajar di Indonesia tidak bisa diwujudkan hanya melalui perubahan kurikulum saja namun diperlukan juga berbagai upaya penguatan kapasitas guru dan kepala sekolah, pendampingan bagi pemerintah daerah, penataan sistem evaluasi, serta infrastruktur dan pendanaan yang lebih adil. Namun demikian, kurikulum merupakan salah satu elemen yang memiliki peran penting dalam sistem pendidikan. Selain itu, kurikulum juga berpengaruh besar pada apa yang diajarkan oleh guru, juga pada bagaimana materi tersebut diajarkan. Karena itu, diharapkan dengan Kurikulum Merdeka ini diharapkan dapat mendorong dan memudahkan guru untuk mengajar dengan lebih baik sehingga kualitas pendidikan dan pembelajaran di Indonesia dapat makin benar-benar ditingkatkan.

Sumber : Modul 1 Pembatik 2022 

🌹 RILIS TERBARU !!!

🌺 Buku Kurikulum Merdeka Versi 2022

πŸͺ· Sesuai Dengan Capaian Pembelajaran (CP) Revisi

https://s.id/Buku_IKM

πŸ“™ Buku IKM Jenjang PAUD/TK

https://s.id/1egRl

πŸ“˜ Buku IKM Kelas 1 SD

https://s.id/1egRr

πŸ“— Buku IKM Kelas 2 SD

https://s.id/1egRu

πŸ“• Buku IKM Kelas 4 SD

https://s.id/1egRA

πŸ“’ Buku IKM Kelas 5 SD

https://s.id/1egRG

πŸ“” Buku IKM Kelas 7 SMP

https://s.id/1egRJ

πŸ““ Buku IKM Kelas 8 SMP

https://s.id/1egRM

πŸ“• Buku IKM Kelas 10 SMA/SMK

https://s.id/1egRS

πŸ“— Buku IKM Kelas 11 SMA/SMK

https://s.id/1egRV

Workshop 32JP : Penerapan Augmented Reality dalam Pembelajaran Interaktif untuk Menciptakan Immersive Experience

Digitalisasi pendidikan berkembang sangat pesat, penggunaan media interaktif untuk menunjang pembelajaran sangat diperlukan agar pembelajaran tidak membosankan. Assemblr Edu merupakan aplikasi yang memungkinkan pendidik dan peserta didik untuk membuat dan berbagi bahan belajar interaktif menggunakan teknologi Augmented Reality (AR).  Penasaran bagaimana cara mengimplementasikan aplikasi ini? Yuk segera daftarkan diri di Special Class #22 High Tech Teacher Indonesia bertajuk Penerapan Augmented Reality dalam Pembelajaran Interaktif untuk Menciptakan Immersive Experience 
 πŸ“ŒInformasi pendaftaran :
 Jangan sampai ketinggalan ya! Karena HTTID akan mengupas tuntas aplikasi Asemblr Edu untuk pengembangan media pembelajaran yang variatif berbasis AR!

Pertemuan 1:

  • Hari/Tanggal : Sabtu, 13 Agustus 2022
  • Waktu Pelaksanaan : 19.00 WIB – Selesai
  • Tempat : Zoom Meeting

Pertemuan 2:

  • Hari/Tanggal : Minggu, 14 Agustus 2022
  • Waktu Pelaksanaan : 19.00 WIB – Selesai
  • Tempat : Zoom Meeting

Fasilitas yang diperoleh:

  1. E-Certificate 32JP
  2. Rekaman kegiatan meeting yang dapat diakses kembali
  3. Materi pembelajaran dalam bentuk e-modul, video tutorial, dan slide presentasi yang dapat diakses kembali
  4. Diskon untuk join kegiatan-kegiatan HTTID selanjutnya
  5. Bimbingan intensif oleh instruktur dan Tim HTTID
  6. Diskon spesial untuk subscribe Assemblr Edu Premium
  7. Paket fitur Text-to-speech (TTS) Newbie dari Prosa.AI & Salyns Starter dari Prosa.AI (untuk 50 pendaftar pertama)

Informasi Materi yang Akan Disampaikan:

  • Pengenalan Assemblr EDU sebagai tool pengembang media pembelajaran berbasis AR
  • Registrasi Assemblr Edu Web Creator
  • Penjelasan Menu Assemblr Studio Web Creator
  • Memasukan Objek/Aset Projek Sederhana Assemblr Studio
  • Membagikan Konten, Open URL, Unggah, Unduh QR Marker Projek Assemblr EDU
  • Mengenal Artificial Intelligence (AI)
  • Memanfaatkan Text to Speech (TTS), sebuah produk dari Prosa.AI (Menulis, Intonasi, dan Tips) untuk konten pendukung sintesis berkualiatas projek Assemblr EDU
  • Membuat projek Pembelajaran 3D dan AR Assemblr Edu dengan Menambah Interaksi

Informasi Investasi:

  • Peserta Umum : Rp 85.000,00
  • Peserta Khusus (alumni Special Class HTTID & undangan): Rp 55.000,00

Bertindak sebagai instruktur dalam kegiatan ini adalah Bapak Jujun Junaedi, S.Pd.I selaku Official Trainer HTTID dari MA Al Manshuriyah Sukabumi Jawa Barat dan moderatornya adalah Vio Ratnasari selaku Super Team HTTID dari Universitas Negeri Malang. Acara ini nantinya juga akan dibuka oleh Vinka Agustine R selaku Community Relations Assemblr Edu serta Aditya Pratama selaku Product Manager Prosa.AI.

πŸ“ŒInformasi pendaftaran Klik Link Berikut :

Berikut Contoh Hasil Karya 3D AR Assemblr EDU 
1. Mengenal Nama Hewan (Ilmu Kehidupan)
2. Alat Alat Transportasi (Ilmu Kehidupan)
3. Alat Alat Laboratorium (Kimia)
4. Tebak Nama Sayuran (Umum)
5. Game Mengurutkan Hewan (Umum)
6. Alat Musik Tradisional (Umum)


Semoga bermanfaat untuk Pendidikan di Indonesia
Aamiin YRA 🀲🀲🀲